Rekomendasi Terhemat
Kelas Sains Online

Kelas Sains Penemu adalah program terbaru dari Kelas Sains Online. Melanjutkan program terdahulunya yang bertemakan Kelas Sains Pemula dan Kelas Sains Lanjutan, Program Kelas Sains Penemu dirancang agar anak-anak dapat mengisi waktu libur sekolah di hari sabtu dengan kegiatan yang edukatif, seru, menyenangkan, dan melibatkan.

Kenapa kamu

Harus Ikut Kelas Sains Di sini?

Tersedia 2 Sesi

Bebas pilih di sesi mana kamu akan ikut. Tentunya dengan judul kit & tema eksperimen yang sudah Planet Sains tentukan.

3x Eksperimen Sains

Jika kamu mengikuti 2 sesi, maka kamu akan bereksperimen sains sebanyak 6x dalam satu hari.

Gratis Zoom

Program ini membebaskan biaya sewa Zoom Meeting untuk seluruh peserta Kelas Sains Penemu.

Video Edukasi

Video-video edukasi yang ditampilkan dapat memudahkan peserta memahami eksperimen yang dilakukannya.

Soal Latihan

Beberapa soal latihan sudah disiapkan agar peserta dapat lebih fokus sehingga dapat menjawab semua soal latihan.

Instruktur Berpengalaman

Kakak instruktur yang akan memandumu telah memiliki pengalaman mengajar online lebih dari 1 tahun.

LAVA BIRU - 040

Kawah Ijen di perbatasan Bondowoso dan Banyuwangi, Jawa Timur tak hanya indah, tapi juga misterius. Salah satunya, lava berpendar biru spektakuler yang menyembur dari dalam gunung.


Agenda Ekspedisi:
  1. Menjelajahi Kawah Ijen secara virtual seolah melihat dari jarak dekat lava biru yang mempesona.
  2. Menjadi Ahli Vulkanologi dan Mengamati Belerang. Benarkah lava biru adalah gas hasil reaksi pembakaran dari senyawa belerang?
  3. Membuat eksperimen fisika Botol Pencampur Warna untuk menemukan gradasi kebiruan yang indah dan eksotis.
  4. Merakit alat peraga Lampu Lava Sederhana. Benarkah malam hari adalah waktu terbaik untuk melihat lava biru, saat ia diterangi oleh cahaya bulan?

GUA KRISTAL - 041

Penemuan kristal di tambang Naica, Meksiko sempat membuat dunia heboh. Di dalam sebuah gua yang ada di tambang tersebut, ditemukan kristal dalam jumlah banyak dengan ukuran yang sangat besar. Gua kristal akhirnya menarik perhatian peneliti dan penjelajah dari seluruh dunia. 


Agenda Ekspedisi:
  1. Menjelajahi Gua Kristal secara virtual dan memandangi keindahan formasinya yang menakjubkan.
  2. Membuat eksperimen kimia Kristal Gipsum. Benarkah kristal di dalam gua termasuk jenis gipsum selenit yang tak berwarna dan transparan?
  3. Membuat eksperimen fisika Kristal Garam untuk menggambarkan kristal yang tumbuh terus-menerus hingga memenuhi gua.
  4. Membuat prakarya Kristal Lem Bakar. Benarkah kristal terbesar yang pernah ditemukan panjangnya 12 meter, diameter 4 meter, dan beratnya 55 ton?

GUA ES - 042

Eisriesenwelt di Austria merupakan gua batu kapur yang dibungkus es alami dengan sangat apik. Gua yang penuh stalakmit dan stalaktit beku beserta hamparan es yang sangat luas, berkilau, dan menakjubkan.


Agenda Ekspedisi:
  1. Menjelajahi Gua Es secara virtual dan menemukan formasi es yang ada di setiap sisi tampak begitu cantik menyelimuti bagian dalam gua.
  2. Membuat eksperimen fisika Kotak Pendingin. Benarkah es di gua ini tetap terjaga walaupun musim dingin berakhir?
  3. Merakit alat peraga Kereta Gantung. Benarkah ini adalah cara untuk mempercepat perjalanan menuju ke mulut gua?
  4. Membuat prakarya Lentera Botol. Bisakah lentera menerangi kondisi di dalam gua yang benar-benar gelap dan dingin?

HUTAN AMAZON - 043

Hutan Amazon menjadi salah satu keajaiban alam yang mendapat gelar Paru-paru Dunia sekaligus rumah bagi berbagai spesies. Hutan hujan tropis ini menghasilkan 30% dari seluruh oksigen di Bumi. Selain itu, Hutan Amazon juga punya julukan Neraka Hijau, karena setiap tahun sungainya selalu meluap.


Agenda Ekspedisi:
  1. Menjelajahi Hutan Amazon secara virtual untuk mengungkap fakta yang menakjubkan dan penuh misteri.
  2. Membuat Eksperimen Kimia: Pohon Tembaga. Benarkah pohon tertinggi di Hutan Amazon mencapai ketinggian 88 meter?
  3. Membuat Prakarya: Ular Kertas. Benarkah Anakonda adalah ular raksasa penghuni Hutan Amazon?
  4. Merakit Mainan Fisika: Perahu Otok-otok. Benarkah sungai menjadi jalur utama transportasi untuk menembus Hutan Amazon?

KE SATURNUS - 044

Saturnus adalah planet yang memiliki ukuran terbesar kedua setelah Jupiter. Planet Saturnus memiliki ukuran yang puluhan kali lipat lebih besar dari Uranus dan Neptunus. Planet Saturnus ini bisa menampung 755 planet seukuran Bumi karena saking besarnya.


Agenda Ekspedisi:
  1. Menjelajahi Planet Saturnus secara virtual untuk mengungkap fakta yang mencengangkan dan penuh teka-teki. 
  2. Merakit Alat Peraga: Lampu Saturnus. Benarkah Saturnus adalah salah satu planet paling terang yang terlihat dari bumi meskipun tanpa teleskop?
  3. Membuat Eksperimen Fisika: Saturnus yang Mengapung. Benarkah Saturnus bisa mengapung di atas air?
  4. Membuat Prakarya: Model Saturnus yang Bisa Dimakan. Benarkah cincin Saturnus tidak selalu ada dan bisa menghilang?

KE PLUTO - 045

Dilansir dari Live Science, sejak Pluto ditemukan pada tahun 1930 silam oleh astronom Clyde Tombaugh, Pluto baru akan menyelesaikan satu orbit penuh mengelilingi Matahari pada tahun 2179 mendatang. Sayangnya, sejak 2006, Pluto tak lagi disebut planet karena terlempar dari posisi planetnya. 


Agenda Ekspedisi:
  1. Menjelajahi Pluto secara virtual untuk mengungkap fakta terbaru yang mengejutkan.
  2. Membuat Prakarya: Velcro Board. Benarkah ada kawasan di Pluto yang berbentuk mirip hati?
  3. Membuat Eksperimen Fisika: Orbit Magnetik. Benarkah orbit Pluto cenderung melebar hingga membentuk elips yang sangat ekstrem?
  4. Merakit Alat Peraga: Pesawat Luar Angkasa. Benarkah pada 2015 pesawat luar angkasa New Horizon telah melewati Pluto?

KE JUPITER - 046

Menurut NASA, Jupiter berukuran lebih dari dua kali massa semua planet. Volume besar Jupiter dikabarkan bisa menampung lebih dari 1.300 bumi. Jika Jupiter seukuran bola basket, Bumi akan seukuran buah anggur.


Agenda Ekspedisi:
  1. Menjelajahi Planet Jupiter secara virtual untuk mengungkap fakta yang mengagumkan dan jarang diketahui.
  2. Membuat Prakarya: Jupiter Berputar. Benarkah Jupiter adalah planet dengan rotasi yang tercepat yaitu 43.000 km/jam?
  3. Merakit Alat Peraga: Tabrakan Dua Bola. Benarkah Jupiter lebih sering ditabrak oleh asteroid dibandingkan dengan planet lain?
  4. Membuat Eksperimen Fisika: Badai Jupiter. Benarkah badai di Jupiter telah berlangsung lama kurang lebih 400 tahun dan saat ini kecepatan anginnya terus bertambah?

KE JUPITER - 046

Menurut NASA, Jupiter berukuran lebih dari dua kali massa semua planet. Volume besar Jupiter dikabarkan bisa menampung lebih dari 1.300 bumi. Jika Jupiter seukuran bola basket, Bumi akan seukuran buah anggur.


Agenda Ekspedisi:
  1. Menjelajahi Planet Jupiter secara virtual untuk mengungkap fakta yang mengagumkan dan jarang diketahui.
  2. Membuat Prakarya: Jupiter Berputar. Benarkah Jupiter adalah planet dengan rotasi yang tercepat yaitu 43.000 km/jam?
  3. Merakit Alat Peraga: Tabrakan Dua Bola. Benarkah Jupiter lebih sering ditabrak oleh asteroid dibandingkan dengan planet lain?
  4. Membuat Eksperimen Fisika: Badai Jupiter. Benarkah badai di Jupiter telah berlangsung lama kurang lebih 400 tahun dan saat ini kecepatan anginnya terus bertambah?

HALO MATAHARI - 047

Halo Matahari jarang muncul di daerah tropis, namun di belahan bumi lain seperti di Eropa peristiwa itu sering terjadi. Di Indonesia, fenomena ini terakhir kali terlihat pada 19 Juli 2022 di langit Mataram NTB.


Agenda Ekspedisi:
  1. Menjelajahi secara virtual beberapa kota di Indonesia yang pernah mengalami Halo Matahari.
  2. Membuat Eksperimen Sains: Awan dalam Botol. Benarkah Halo Matahari disebabkan oleh kristal es pada awan cirrus?
  3. Membuat Eksperimen Sains: Tabung Menghilang. Benarkah proses pembentukan Halo Matahari mirip dengan Pelangi?
  4. Merakit Alat Peraga Listrik: Ring Light. Benarkah Halo Matahari akan hilang dalam waktu 30 menit hingga 2 jam?

PELANGI PUTIH - 048

Berbeda dengan pelangi pada umumnya yang berwarna-warni, tahukah Kamu terdapat fenomena pelangi berwarna putih yang menghiasi langit? Pelangi berwarna putih ini disebut juga busur kabut, kemunculannya sangat langka dan jarang ditemui.


Agenda Ekspedisi:
  1. Menjelajahi secara virtual beberapa tempat di dunia yang pernah mengalami Pelangi Putih.
  2. Membuat Prakarya: Jangka Stik Es Krim. Benarkah pelangi berbentuk lingkaran penuh, bukan setengah lingkaran?
  3. Membuat Eksperimen Sains: Pelangi Keping CD. Benarkah pelangi terdiri dari tujuh warna dan urutannya tidak pernah berubah?
  4. Merakit Alat Peraga Fisika: Sprinkler Selang. Benarkah warna putih pada pelangi dikarenakan media pembiasan cahaya berupa titik air berukuran 0,05 mm?

PILAR CAHAYA - 049

Tidak hanya bertaburkan bintang, langit malam di belahan Bumi utara dan selatan selalu memiliki pesona tersendiri. Mulai dari aurora cantik yang memanjakan mata, hingga pilar-pilar cahaya yang membelah langit malam dengan indah.


Agenda Ekspedisi:
  1. Menjelajahi secara virtual keindahan Pilar Cahaya di beberapa negara. 
  2. Membuat Karya Seni: Lukisan Tetes. Benarkah Pilar Cahaya terlihat jelas berbentuk vertikal memanjang di atas atau di bawah sumber cahaya?
  3. Merakit Reflektor Aluminium Foil. Benarkah terang dan tingginya Pilar Cahaya tergantung pada bentuk butiran es yang memantulkannya?
  4. Membuat Eksperimen Sains: Glow Stick. Benarkah warna Pilar Cahaya tergantung dari posisi sumber cahaya yang menyinarinya?

AURORA MERAH - 050

Sekitar 1.400 tahun yang lalu, fenomena langit merah di Jepang menjadi rahasia yang tidak diketahui kebenarannya. Akhirnya, setelah penelitian mendalam, para ilmuwan lalu mengungkap penyebab fenomena ini yaitu Aurora Merah yang muncul saat badai magnet terjadi.


Agenda Ekspedisi:
  1. Menjelajahi secara virtual Jepang tempo dulu.
  2. Membuat Prakarya: Burung Mengepak. Benarkah pada awal abad ke-7, tanda merah terang menyala berbentuk seperti ekor burung pegar muncul di langit Jepang?
  3. Membuat Eksperimen Kimia: Indikator Alami Buah Bit. Benarkah jika ion menabrak atom oksigen yang tinggi di atmosfer, maka interaksi keduanya akan menghasilkan cahaya berwarna merah?
  4. Membuat Karya Seni: Melukis di Atas Air. Benarkah cahaya aurora berwarna merah merupakan hal yang tidak biasa karena warna aurora yang paling dikenal adalah hijau dan kuning?

DANAU TIGA WARNA - 051

Geoteknologi LIPI Bandung mencatat sebanyak 12 kali perubahan warna Danau Kelimutu dalam kurun waktu 25 tahun. Sampai saat ini belum ada penelitian yang dapat memastikan penyebab perubahan warna, baik waktu dan pola perubahan warnanya. Ajaibnya, Danau Tiwu Nuwa Muri Koo Fai salah satu dari tiga danau kembali berubah warna dari hijau menjadi biru muda sejak Kamis (12/05/2022).


Agenda Ekspedisi:
  1. Menjelajahi secara virtual Danau Kelimutu untuk mengungkap sejarah dan legenda Danau Tiga Warna.
  2. Membuat Model 3D: Danau Tiga Warna. Benarkah tiga danau itu terletak di tengah puncak Gunung Kelimutu dan masing masing memiliki nama?
  3. Membuat Eksperimen Kimia: Warna-warni Air. Benarkah Danau Tiwu Ata Polo adalah danau yang paling sering mengalami perubahan warna?
  4. Membuat Prakarya: Celengan Engkol. Benarkah Danau Tiga Warna pernah diabadikan pada pecahan uang Rp 5.000 tahun 1992?

DANAU AIR ASIN - 052

Peneliti dari Pusat Penelitian Limnologi LIPI memaparkan hasil studinya terkait jumlah danau di Indonesia yaitu mencapai 5.807 buah. Satu di antara ribuan danau itu adalah Danau Napabale berair asin dan merupakan fenomena alam unik yang dimiliki Indonesia. Menurut catatan sejarah, Danau Napabale tidak pernah kering walaupun dalam kondisi air laut yang surut.


Agenda Ekspedisi:
  1. Menjelajahi secara virtual Danau Napabale dan beberapa danau air asin terindah di Indonesia.
  2. Membuat Eksperimen Sains: Air Laut Sintetis. Benarkah Danau Napabale memiliki air asin yang berasal dari pantai di Selat Buton?
  3. Membuat Prakarya: Terowongan Pipa. Benarkah Danau Napabale memiliki terowongan alam menuju laut sepanjang 30 meter?
  4. Merakit Alat Peraga Fisika: Perahu Kincir. Benarkah perahu dapat digunakan untuk melewati terowongan alam hanya jika air laut surut?

PULAU APUNG - 053

Ada pulau unik di Danau Titicaca, Amerika Selatan. Pulau ini berbeda dengan pulau lainnya yang biasanya menyatu dengan daratan. Pulau ini mengapung di atas danau tertinggi di dunia.


Agenda Ekspedisi:
  1. Menjelajahi secara virtual Pulau Apung dan mengenal kehidupan suku Uros yang telah mendiami Danau Titicaca selama ratusan tahun.
  2. Membuat Prakarya: Anyaman dari Botol Plastik. Benarkah dasar rumah suku Uros terbuat dari batang tortora yang dianyam seperti tikar dengan ketebalan 3-4 meter?
  3. Membuat Eksperimen Sains: Pemintal Tali Tambang. Benarkah Pulau Apung hanya memanfaatkan tali panjang sebagai penambat di dasar danau agar tidak hanyut terbawa arus?
  4. Merakit Alat Peraga Fisika: Rumah Apung. Benarkah jika dipelihara dengan baik, sebuah Pulau Apung dapat bertahan selama 30 tahun?

LAVA BIRU - 040

Kawah Ijen di perbatasan Bondowoso dan Banyuwangi, Jawa Timur tak hanya indah, tapi juga misterius. Salah satunya, lava berpendar biru spektakuler yang menyembur dari dalam gunung.


Agenda Ekspedisi:
  1. Menjelajahi Kawah Ijen secara virtual seolah melihat dari jarak dekat lava biru yang mempesona.
  2. Menjadi Ahli Vulkanologi dan Mengamati Belerang. Benarkah lava biru adalah gas hasil reaksi pembakaran dari senyawa belerang?
  3. Membuat eksperimen fisika Botol Pencampur Warna untuk menemukan gradasi kebiruan yang indah dan eksotis.
  4. Merakit alat peraga Lampu Lava Sederhana. Benarkah malam hari adalah waktu terbaik untuk melihat lava biru, saat ia diterangi oleh cahaya bulan?

GUA KRISTAL - 041

Penemuan kristal di tambang Naica, Meksiko sempat membuat dunia heboh. Di dalam sebuah gua yang ada di tambang tersebut, ditemukan kristal dalam jumlah banyak dengan ukuran yang sangat besar. Gua kristal akhirnya menarik perhatian peneliti dan penjelajah dari seluruh dunia. 


Agenda Ekspedisi:
  1. Menjelajahi Gua Kristal secara virtual dan memandangi keindahan formasinya yang menakjubkan.
  2. Membuat eksperimen kimia Kristal Gipsum. Benarkah kristal di dalam gua termasuk jenis gipsum selenit yang tak berwarna dan transparan?
  3. Membuat eksperimen fisika Kristal Garam untuk menggambarkan kristal yang tumbuh terus-menerus hingga memenuhi gua.
  4. Membuat prakarya Kristal Lem Bakar. Benarkah kristal terbesar yang pernah ditemukan panjangnya 12 meter, diameter 4 meter, dan beratnya 55 ton?

GUA ES - 042

Eisriesenwelt di Austria merupakan gua batu kapur yang dibungkus es alami dengan sangat apik. Gua yang penuh stalakmit dan stalaktit beku beserta hamparan es yang sangat luas, berkilau, dan menakjubkan.


Agenda Ekspedisi:
  1. Menjelajahi Gua Es secara virtual dan menemukan formasi es yang ada di setiap sisi tampak begitu cantik menyelimuti bagian dalam gua.
  2. Membuat eksperimen fisika Kotak Pendingin. Benarkah es di gua ini tetap terjaga walaupun musim dingin berakhir?
  3. Merakit alat peraga Kereta Gantung. Benarkah ini adalah cara untuk mempercepat perjalanan menuju ke mulut gua?
  4. Membuat prakarya Lentera Botol. Bisakah lentera menerangi kondisi di dalam gua yang benar-benar gelap dan dingin?

HUTAN AMAZON - 043

Hutan Amazon menjadi salah satu keajaiban alam yang mendapat gelar Paru-paru Dunia sekaligus rumah bagi berbagai spesies. Hutan hujan tropis ini menghasilkan 30% dari seluruh oksigen di Bumi. Selain itu, Hutan Amazon juga punya julukan Neraka Hijau, karena setiap tahun sungainya selalu meluap.


Agenda Ekspedisi:
  1. Menjelajahi Hutan Amazon secara virtual untuk mengungkap fakta yang menakjubkan dan penuh misteri.
  2. Membuat Eksperimen Kimia: Pohon Tembaga. Benarkah pohon tertinggi di Hutan Amazon mencapai ketinggian 88 meter?
  3. Membuat Prakarya: Ular Kertas. Benarkah Anakonda adalah ular raksasa penghuni Hutan Amazon?
  4. Merakit Mainan Fisika: Perahu Otok-otok. Benarkah sungai menjadi jalur utama transportasi untuk menembus Hutan Amazon?

KE SATURNUS - 044

Saturnus adalah planet yang memiliki ukuran terbesar kedua setelah Jupiter. Planet Saturnus memiliki ukuran yang puluhan kali lipat lebih besar dari Uranus dan Neptunus. Planet Saturnus ini bisa menampung 755 planet seukuran Bumi karena saking besarnya.


Agenda Ekspedisi:
  1. Menjelajahi Planet Saturnus secara virtual untuk mengungkap fakta yang mencengangkan dan penuh teka-teki. 
  2. Merakit Alat Peraga: Lampu Saturnus. Benarkah Saturnus adalah salah satu planet paling terang yang terlihat dari bumi meskipun tanpa teleskop?
  3. Membuat Eksperimen Fisika: Saturnus yang Mengapung. Benarkah Saturnus bisa mengapung di atas air?
  4. Membuat Prakarya: Model Saturnus yang Bisa Dimakan. Benarkah cincin Saturnus tidak selalu ada dan bisa menghilang?

KE PLUTO - 045

Dilansir dari Live Science, sejak Pluto ditemukan pada tahun 1930 silam oleh astronom Clyde Tombaugh, Pluto baru akan menyelesaikan satu orbit penuh mengelilingi Matahari pada tahun 2179 mendatang. Sayangnya, sejak 2006, Pluto tak lagi disebut planet karena terlempar dari posisi planetnya. 


Agenda Ekspedisi:
  1. Menjelajahi Pluto secara virtual untuk mengungkap fakta terbaru yang mengejutkan.
  2. Membuat Prakarya: Velcro Board. Benarkah ada kawasan di Pluto yang berbentuk mirip hati?
  3. Membuat Eksperimen Fisika: Orbit Magnetik. Benarkah orbit Pluto cenderung melebar hingga membentuk elips yang sangat ekstrem?
  4. Merakit Alat Peraga: Pesawat Luar Angkasa. Benarkah pada 2015 pesawat luar angkasa New Horizon telah melewati Pluto?

KE JUPITER - 046

Menurut NASA, Jupiter berukuran lebih dari dua kali massa semua planet. Volume besar Jupiter dikabarkan bisa menampung lebih dari 1.300 bumi. Jika Jupiter seukuran bola basket, Bumi akan seukuran buah anggur.


Agenda Ekspedisi:
  1. Menjelajahi Planet Jupiter secara virtual untuk mengungkap fakta yang mengagumkan dan jarang diketahui.
  2. Membuat Prakarya: Jupiter Berputar. Benarkah Jupiter adalah planet dengan rotasi yang tercepat yaitu 43.000 km/jam?
  3. Merakit Alat Peraga: Tabrakan Dua Bola. Benarkah Jupiter lebih sering ditabrak oleh asteroid dibandingkan dengan planet lain?
  4. Membuat Eksperimen Fisika: Badai Jupiter. Benarkah badai di Jupiter telah berlangsung lama kurang lebih 400 tahun dan saat ini kecepatan anginnya terus bertambah?

KE JUPITER - 046

Menurut NASA, Jupiter berukuran lebih dari dua kali massa semua planet. Volume besar Jupiter dikabarkan bisa menampung lebih dari 1.300 bumi. Jika Jupiter seukuran bola basket, Bumi akan seukuran buah anggur.


Agenda Ekspedisi:
  1. Menjelajahi Planet Jupiter secara virtual untuk mengungkap fakta yang mengagumkan dan jarang diketahui.
  2. Membuat Prakarya: Jupiter Berputar. Benarkah Jupiter adalah planet dengan rotasi yang tercepat yaitu 43.000 km/jam?
  3. Merakit Alat Peraga: Tabrakan Dua Bola. Benarkah Jupiter lebih sering ditabrak oleh asteroid dibandingkan dengan planet lain?
  4. Membuat Eksperimen Fisika: Badai Jupiter. Benarkah badai di Jupiter telah berlangsung lama kurang lebih 400 tahun dan saat ini kecepatan anginnya terus bertambah?

HALO MATAHARI - 047

Halo Matahari jarang muncul di daerah tropis, namun di belahan bumi lain seperti di Eropa peristiwa itu sering terjadi. Di Indonesia, fenomena ini terakhir kali terlihat pada 19 Juli 2022 di langit Mataram NTB.


Agenda Ekspedisi:
  1. Menjelajahi secara virtual beberapa kota di Indonesia yang pernah mengalami Halo Matahari.
  2. Membuat Eksperimen Sains: Awan dalam Botol. Benarkah Halo Matahari disebabkan oleh kristal es pada awan cirrus?
  3. Membuat Eksperimen Sains: Tabung Menghilang. Benarkah proses pembentukan Halo Matahari mirip dengan Pelangi?
  4. Merakit Alat Peraga Listrik: Ring Light. Benarkah Halo Matahari akan hilang dalam waktu 30 menit hingga 2 jam?

PELANGI PUTIH - 048

Berbeda dengan pelangi pada umumnya yang berwarna-warni, tahukah Kamu terdapat fenomena pelangi berwarna putih yang menghiasi langit? Pelangi berwarna putih ini disebut juga busur kabut, kemunculannya sangat langka dan jarang ditemui.


Agenda Ekspedisi:
  1. Menjelajahi secara virtual beberapa tempat di dunia yang pernah mengalami Pelangi Putih.
  2. Membuat Prakarya: Jangka Stik Es Krim. Benarkah pelangi berbentuk lingkaran penuh, bukan setengah lingkaran?
  3. Membuat Eksperimen Sains: Pelangi Keping CD. Benarkah pelangi terdiri dari tujuh warna dan urutannya tidak pernah berubah?
  4. Merakit Alat Peraga Fisika: Sprinkler Selang. Benarkah warna putih pada pelangi dikarenakan media pembiasan cahaya berupa titik air berukuran 0,05 mm?

PILAR CAHAYA - 049

Tidak hanya bertaburkan bintang, langit malam di belahan Bumi utara dan selatan selalu memiliki pesona tersendiri. Mulai dari aurora cantik yang memanjakan mata, hingga pilar-pilar cahaya yang membelah langit malam dengan indah.


Agenda Ekspedisi:
  1. Menjelajahi secara virtual keindahan Pilar Cahaya di beberapa negara. 
  2. Membuat Karya Seni: Lukisan Tetes. Benarkah Pilar Cahaya terlihat jelas berbentuk vertikal memanjang di atas atau di bawah sumber cahaya?
  3. Merakit Reflektor Aluminium Foil. Benarkah terang dan tingginya Pilar Cahaya tergantung pada bentuk butiran es yang memantulkannya?
  4. Membuat Eksperimen Sains: Glow Stick. Benarkah warna Pilar Cahaya tergantung dari posisi sumber cahaya yang menyinarinya?

AURORA MERAH - 050

Sekitar 1.400 tahun yang lalu, fenomena langit merah di Jepang menjadi rahasia yang tidak diketahui kebenarannya. Akhirnya, setelah penelitian mendalam, para ilmuwan lalu mengungkap penyebab fenomena ini yaitu Aurora Merah yang muncul saat badai magnet terjadi.


Agenda Ekspedisi:
  1. Menjelajahi secara virtual Jepang tempo dulu.
  2. Membuat Prakarya: Burung Mengepak. Benarkah pada awal abad ke-7, tanda merah terang menyala berbentuk seperti ekor burung pegar muncul di langit Jepang?
  3. Membuat Eksperimen Kimia: Indikator Alami Buah Bit. Benarkah jika ion menabrak atom oksigen yang tinggi di atmosfer, maka interaksi keduanya akan menghasilkan cahaya berwarna merah?
  4. Membuat Karya Seni: Melukis di Atas Air. Benarkah cahaya aurora berwarna merah merupakan hal yang tidak biasa karena warna aurora yang paling dikenal adalah hijau dan kuning?

DANAU TIGA WARNA - 051

Geoteknologi LIPI Bandung mencatat sebanyak 12 kali perubahan warna Danau Kelimutu dalam kurun waktu 25 tahun. Sampai saat ini belum ada penelitian yang dapat memastikan penyebab perubahan warna, baik waktu dan pola perubahan warnanya. Ajaibnya, Danau Tiwu Nuwa Muri Koo Fai salah satu dari tiga danau kembali berubah warna dari hijau menjadi biru muda sejak Kamis (12/05/2022).


Agenda Ekspedisi:
  1. Menjelajahi secara virtual Danau Kelimutu untuk mengungkap sejarah dan legenda Danau Tiga Warna.
  2. Membuat Model 3D: Danau Tiga Warna. Benarkah tiga danau itu terletak di tengah puncak Gunung Kelimutu dan masing masing memiliki nama?
  3. Membuat Eksperimen Kimia: Warna-warni Air. Benarkah Danau Tiwu Ata Polo adalah danau yang paling sering mengalami perubahan warna?
  4. Membuat Prakarya: Celengan Engkol. Benarkah Danau Tiga Warna pernah diabadikan pada pecahan uang Rp 5.000 tahun 1992?

DANAU AIR ASIN - 052

Peneliti dari Pusat Penelitian Limnologi LIPI memaparkan hasil studinya terkait jumlah danau di Indonesia yaitu mencapai 5.807 buah. Satu di antara ribuan danau itu adalah Danau Napabale berair asin dan merupakan fenomena alam unik yang dimiliki Indonesia. Menurut catatan sejarah, Danau Napabale tidak pernah kering walaupun dalam kondisi air laut yang surut.


Agenda Ekspedisi:
  1. Menjelajahi secara virtual Danau Napabale dan beberapa danau air asin terindah di Indonesia.
  2. Membuat Eksperimen Sains: Air Laut Sintetis. Benarkah Danau Napabale memiliki air asin yang berasal dari pantai di Selat Buton?
  3. Membuat Prakarya: Terowongan Pipa. Benarkah Danau Napabale memiliki terowongan alam menuju laut sepanjang 30 meter?
  4. Merakit Alat Peraga Fisika: Perahu Kincir. Benarkah perahu dapat digunakan untuk melewati terowongan alam hanya jika air laut surut?

PULAU APUNG - 053

Ada pulau unik di Danau Titicaca, Amerika Selatan. Pulau ini berbeda dengan pulau lainnya yang biasanya menyatu dengan daratan. Pulau ini mengapung di atas danau tertinggi di dunia.


Agenda Ekspedisi:
  1. Menjelajahi secara virtual Pulau Apung dan mengenal kehidupan suku Uros yang telah mendiami Danau Titicaca selama ratusan tahun.
  2. Membuat Prakarya: Anyaman dari Botol Plastik. Benarkah dasar rumah suku Uros terbuat dari batang tortora yang dianyam seperti tikar dengan ketebalan 3-4 meter?
  3. Membuat Eksperimen Sains: Pemintal Tali Tambang. Benarkah Pulau Apung hanya memanfaatkan tali panjang sebagai penambat di dasar danau agar tidak hanyut terbawa arus?
  4. Merakit Alat Peraga Fisika: Rumah Apung. Benarkah jika dipelihara dengan baik, sebuah Pulau Apung dapat bertahan selama 30 tahun?
logo Planet Sains ukuran 450x300p

Alamat Kantor:
Jl. Cikutra Barat, Gapura Pasir Reuma No.84, Bandung, Jawa Barat, 40133

Hubungi Kami:

Telepon:

+62 895 0424 2011 (Admin 1)
+62 899 6677 321 (Admin 2)
+62 896 6323 5737 (Admin 3)

 Ikuti Kami:

© 2022 Planet Sains. All Rights Reserved